November 30, 2008

Before X'mas

Natal adalah liburan yang paling kutunggu.

Pastinya minimal sebulan sebelum Natal tiba, mama pasti udah ribut pengen menghias rumah. Hehe. Akhirnya hari ini kesampean juga pasang dan menghias pohon natal. Tentunya dengan bantuan dari Pappoo dan Papa. Finishingnya dibantu sama papa. Karena ternyata pohonnya miring. Mungkin karena usianya yang udah tua. Hahaha.

Dari pagi sempet ke Gereja dulu. Ini itu. Abis itu siangnya baru pasang pohon natal. Sore pasang lampunya (ternyata banyak yang mati dan harus beli lagi. Tapi belum!) Malam baru mulai menghias-hias. Akhirnya kelar. Tapi belum lengkap 100% karena lampunya belum kepasang. Huhu.

Senang. Cape. Bercampur menjadi satu. Trus sekarang yang ada ngantuk. Soalnya semalem abis midnight shopping (akhirnya!) dan baru pulang jam 00.30. Tadi pagi bangun jam 6 karena dibangunin Pappoo. Mo nganterin Nana ujian CPNS di Tangerang. Alhasil, gue harus ikutan bangun pagi juga. Huhuhu. Ya udah deh, ngga papa. Yang penting sekarang mau tidur dulu. 

Dokumentasi sesi menghias udah di uplod. Hehe. (Teteupppp minta di dokumentasiin!)

Ngantuk,
coffee.stains

November 29, 2008

It's gonna be Christmas

It will soon be Christmas.

I'm so happy! Hari ini jalan-jalan bareng Gitta and Riri. Sebelumnya sempet BRUNCH dimsum di Harmoni, Gading Serpong. Celebrating Gitta's birthday. Udah gitu lanjut lagi ke Lippo. Emang gue rencana pengen ganti batere jam tangan. Udah gitu sempet muter-muter di matahari dept. store dan agak sedikit berbelanja. Abis itu ngambil jam tangan gue. Hore! Udah bisa dipake lagi! Trus nyari CD natal di pondok pujian. Hore dapet 3! Hihi. Trus muter-muter di Debenhams dan sempet foto2 (di kamar mandi) Hahaha. Abis itu ke Starbucks. Hihihi. Done with all the shopping and walking, kita pulang deh! Hahaha. Menyenangkan!

Kayaknya nanti malam mau balik lagi ke sana. Sama Mama. Mau midnight shopping. Karena kemarin sempet ngga jadi. Tepar...!!

Hore,
coffee.strains

November 28, 2008

Accidental

Sebuah kecelakaan terjadi.

Waktu perjalanan menuju kantor, gue sempet berenti di rest area tol karena perlu transfer di ATM BCA. Abis kelar transaksi, waktu jalan ke mobil, tiba-tiba entah gimana caranya, itu iPhone meluncur bebas ke tanah. Oh my! Kekeke. Cape deh...Jatuhnya lumayan keras. Ooops. Huwaaaaa...!!!

Mudah-mudahan tuh iPhone ngga kenapa-napa ya. Kalo kenapa-napa berarti harus beli lagi dong? Hahahaha...yeah, I wish. (Kayak punya duit banyak aja!)

Hehe,
coffee.stains

November 24, 2008

Do not ignore.

Dengarkan kata hatimu.

Saat hatimu berbicara, dengarkanlah. Hari ini aku mendengarkan kata hatiku. Waktu perjalanan pulang tadi, aku tiba-tiba saja ingin menelepon sahabatku, Hilda. Awalnya aku sms, tapi tidak dibalas. Akhirnya aku menelepon dirinya. Ternyata benar saja. Dia sedang kebingungan. Dia tidak dapat bus terakhir untuk pulang. Akhirnya harus mutar ke sana ke sini. Aku menawarkan diri untuk menunggunya di rest area. Dia mengiyakan. Akhirnya aku menunggunya di starbucks. Memesan Iced Green Tea Latte dan Chocolate chunk scone. Aku duduk di sana sambil mengerjakan pekerjaan kantor yang tadi sempat kukerjakan dan ternyata salah kerjaan. Haha! Akhirnya aku cicil sedikit sambil menunggu Hilda datang. 

Duduk menyendiri, ditemani alunan lagu Natal yang melantun menentramkan. Ah! Menyenangkan. Aku senang sekali melakukan kebaikan untuk teman-temanku. Ya, asal jangan disalahgunakan aja kebaikanku ini. Mudah-mudahan. Amin.

Ya sudah. Itu saja sih. Sekedar mengingatkan untuk mendengarkan kata hati. Seperti hari ini, karena sebenarnya, ada yang membutuhkan kita tanpa kita sadari. Mungkin berguna.

senang,
coffee.stains

Puas!

Semalam aku melakukannya lagi, sudah lama tidak.

Sudah lama aku tidak melakukannya. Aku merasa deg-degan, senang sekaligus puas. Seperti mendapatkan keberanian baru, aku bersemangat sekali. 

Jalanan waktu itu agak ramai, tapi aku tak peduli. Aku sudah lelah. Semua rasa menjadi satu. Aku hanya ingin cepat sampai di rumah. Beristirahat. Setelah seharian keliling, berbelanja di Bandung.

Aku menjejakkan kakiku sedalam-dalamnya di pedal gas si biru. Aku langsung merasakan adrenalinku menyambutnya gembira. Kanan, kiri, lampu dim kumainkan. Pedal gas terus kuinjak sambil sesekali kuinjak pedal rem atau kuturunkan torsinya. Aku merasakan kesenangan yang dulu biasa kurasakan. Ah, ternyata masih menyenangkan. Mungkin aku harus melakukannya lagi, kapan-kapan.

Menyenangkan,
coffee.stains


November 21, 2008

Listen carefully

We should listen very carefully.

All the compassion come all at once. I don't know which one should I look up to first. There are so many things going on in my mind. Crowded is the exact word to picture my mind now. Too many words. Too many thoughts. Too many insights.

Bring my soul come to the light. I want white. I want truth. I want you. 

You. I want you first.

hoping,
coffee.stains 

Hangat!

Aku selalu menyayangi dirinya.

Pikiranku menari-nari, membayangkan apa yang akan terjadi sesudah ini. Dia mendekapku hangat. Dekat dengan tubuhnya. Aku bisa merasakan nafasnya, berdesir hangat di dekat telingaku. Aku menahan diriku untuk tidak menangis. Tidak menangis dipelukannya. 

Dia mendekatkan dirinya kepadaku. Kurasakan belaian tangannya di punggungku. Memberikan sayangnya kepadaku. Aku bergetar. Seluruh tubuhku bergetar. Aku menahan diri untuk tidak menangis. Jangan menangis. Tidak! Jangan menangis di sini, aku berkata pada diriku. Dia merasakan getaranku itu. Aku tahu, dia bisa merasakan apa yang kurasakan. Kesedihan ini tidak lagi terbendung.

Kemudian, dia melepaskan pelukannya perlahan. Kami bertemu muka. Dia tersenyum hangat. Air mata sudah menggenang dipelupuk mataku. Dia mengusap air mataku. "Jangan menangis lagi," katanya. Aku melihat ada cinta yang tulus di matanya. Aku melihatnya. Sebentar saja aku tidak menangis lagi. Aku merasa lega. Aku merasa disayangi. Aku merasa masih ada yang peduli padaku. 

Terima kasih, Mama!

aku sayang mamaku. Yang selalu ada di saat aku butuh. Di saat aku perlu cinta, Mama memberikannya kepadaku. Saat semua orang tidak tahu aku sedang bersedih, Mama tahu! Dia berusaha sekuat hatinya untuk memberikan yang terbaik untuk aku. Terima kasih, Mama. Aku sayang Mama.

Aku sayang mama,
coffee.stains

November 20, 2008

Semua telah hilang...

Saat kumenulis ini, kurasa kesedihan.

Hari ini aku ngobrol singkat dengan seorang teman lama. Aku tidak tahu keadaannya belakangan ini. 

Jadi, hari ini aku mengajaknya pergi ke Bandung Sabtu nanti. Tanpa ada unsur kesengajaan, aku bilang "Ajak Aa lo ya..." Ternyata dia sudah tidak lagi bersama kekasihnya itu. Padahal aku bisa melihat, mereka itu bisa saling menjaga. Temanku itu juga merasa nyaman didekat kekasihnya. Aku memang tidak pernah jalan bersama mereka, tapi aku yakin itu yang mereka rasakan. Mereka memang berbeda, seperti halnya aku. Tapi entah mengapa, ada keserasian yang menutupi perbedaan mereka. Aku sendiri tidak tahu apa penyebab berpisahnya mereka.

Yang aku tahu, ada beberapa sahabat dekat mengalami hal yang sama. Sedih. Mudah-mudahan mereka cepat pulih dan bisa menemukan seseorang yang lebih baik. Atau mungkin kembali pada pasangan masing-masing? (Jika itu memang yang terbaik, siilakan.) Aku hanya bisa ada untuk mereka. Hal yang paling mungkin aku lakukan adalah ada untuk mereka. Di saat yang paling mereka butuhkan, bercerita.

Sedih untuk kalian,
coffee.stains

Happy Birthday!

Selamat Pagi!

Mau ngucapin SELAMAT ULANG TAHUN buat semua yang ulang tahun hari ini. Khususnya to Mama Inggil, Sepupu sapiku, Jason the cerewet, Sama Ina adiknya mantanku. Hehehe. Wish you all the very best.

Buat yang lain juga yaaaa. Selamat merayakan hari ulang tahunnnnn...Semoga murah rejeki. Amin!

Asik hari ini makan nasi bogana. Dibawain sama Mama Inggil. Hurrayyyyy...

Tersenyum sambil mengucapkan selamat ulang tahun,
coffee.stains

November 19, 2008

Anak, Payung, Hujan.

Hari ini aku teringat tuk bersyukur.

Hari ini ngga masuk kantor karena janjian dokter gigi. Ternyata GIGIKU BOLONG 2 biji. Well, yang satu gue emang sadar tuh gigi bolong. Tapi yang satunya entah datang dari mana. Alhasil, tuh mulut terbuka selama 2 jam...Bolak balik kumur-kumur. Huff! Cape. Gigi gue dikorek-korek (Euw! Sorry!!!) sampe ngilu...huhuhu. Dan belum selesai sampe situ. Ternyata gue harus balik lagi dalam 2 minggu ke depan. Buat gigi aja keluar 800ribu. Hiks. Gimana nasib gue 2 minggu lagi?!?!?!? Langsung jatuh miskin, ngga makan enak lagi deh! Daripada gigi gue bolong, trus harus ke dokter gigi buat nambel. Huhuhu!!! Oh noooooo!

Truss hari ini sempet ke Lippo juga 2 kali! Yang pertama ngurusin mobil. Trus malamnya mampir bentar buat beli kue mungil buat mama inggil. Hihi. Besok banyak banget yang ulang tahun.
1. Mama Inggil
2. Sepupu Sapiku!
3. Jason, tetangga kecilku yang super cerewet.
4. Regina, adiknya mantan gue..

Yahhh, itu aja sih (yang gue kenal)...

Nahhhhh...Waktu gue mau masuk ke Lippo kedua kalinya kan lagi gerimis. Di depan pintu lobby gue ngeliat ada anak yang ngojekin payung. Disitulah, gue merasa kita yang lebih dari mereka harus bisa merasa bersyukur. Bersyukur karena kebutuhan kita terpenuhi. Walaupun kadang juga pas-pasan. But we should be grateful! Udah gitu, gue yang suka melas gitu ngeliat mereka. Anak-anak yang hujan-hujanan, sedangkan payungnya direlakan buat kita pakai. Walaupun itu cara mereka mencari nafkah, atau yaaaa katakan saja, mencari uang jajan tambahan. Gue juga ngga tau sih motif mereka apa. Tapi buat gue, itu adalah sesuatu. Dan sesuatu itu sangat menyentuh gue. Apalagi gue suka ketemu sama anak-anak yang mukanya kayak sedih banget gitu. Duhhhhh, so sad! Kadang kalo gue mutusin buat pake payungnya, gue ngga mau mereka jalan di luar payung, kehujanan. Gue akan ngajak mereka jalan bareng. Di bawah payung sama-sama gue. Ngga tau ya. Gue suka PUAS aja gitu rasanya. Abis itu, rasanya seneeeeeeeeeeng banget karena bisa melalukan sesuatu yang baik. 

Liat kan? Perbuatan sepele dan sekecil apapun, bisa menghasilkan kebahagiaan yang besar. Itu untuk gue sih. Ngga tau gimana kalian. Makanya, yuk bersyukur!

Tersenyum karena masih bisa bersyukur,
coffee.stains

November 18, 2008

Another Fight...

Cape berantem melulu.

Udah dua hari ini berantem. Ngga yang berantem gimana sih. Tapi kayaknya cape aja. I know what he means. Tapi ya udah. Ngga usah diulang-ulang lagi kali ya. Lama-lama jadi bosen. Tapi gue juga tau sih. It's for what's best. Ya, mudah-mudahan bisa melalui masa-masa ini tanpa ada sesuatu yang bisa merusak nantinya.

Huwahhhhhh. Susah menyemangati diri sendiri nih.

cape,
coffee.stains

November 14, 2008

Automatically started.

Panik rasanya!

Hari ini gue bangun siang. Jam 9an gitu. Karena kemarinnya ga sempet tidur, makanya bablas deh. Udah gitu waktu sampe kantor, komentar anak-anak adalah "ngapain lo masuk?" Anjrit. Rasanya pengen balik pulang lagi. Tau gitu ngapain ngantor! Haha

Abis jam makan siang, gue sama pilon cabut ke senci. Waktu abis parkir, alarm mobil sempet ngga nyala. Mobil ngga bisa dikunci. Waktu nyoba nyalain mesin, kayak yang agak ngadat gitu. Tapi nyala sih abis itu. Akhirnya setelah mesin nyala, gue matiin lagi, trus waktu nyoba ngunci, bisa. Gue sama pilon langsung naik ke atas. 

Di atas sempet liat-liat karya yang dikirim ke Citra Pariwara. Sempet ketemu ama si mang bawel juga. Abis itu, cape keliling akhirnya gue sama pilon ngupi-ngupi di starbucks. Trus sempet yang jalan-jalan lagi keliling debenhams, promod, orange. Trus ke toilet, mo pipis. Abis keluar dari toilet, ada bunyi paging, pengumuman gitu. Tumben juga gue merhatiin itu pengumuman. Bunyinya gini "Dimohon kepada pengendara Honda Jazz berwarna biru..." gue udah mulai ngarep dalam hati (jangan mobil gue...jangan mobil gue) "...dengan nomor polisi B dua kosong kosong lima ND..." (langsung gue lemes) "...dimohon untuk mengecek keadaan kendaraannya sekarang"

Gue panik! Langsung gue dan pilon ambil langkah panjang supaya cepet nyampe tempat parkiran. Waktu sampe tempat parkiran, gue bingung ada apa. Waktu mobil gue buka dan gue masukin itu kunci, koq mesin gue ngga mau nyala. Dan ternyata setelah gue sadar, ternyata mobil gue udah kayak SAUNA. MESINNYA NYALA!!!!! Gue PANIK! Ternyata mesin gue nyala. PANAS banget tuh mobil. Gue langsung kepikiran remote otomatis mobil gue. Biasanya suka gue pake kalo mau manasin mobil. Waktu dicari-cari, ternyata ada di laci. Dan waktu gue pencet tombolnya, puji Tuhan mesinnya mau mati. Phew! Sumpah gue panik abis. Keringet langsung ngucur. Ternyata pilon ditelpon sama MAW yang baru sampe di Senci. Denger kabar tentang mobil gue, anak-anak langsung nyusul gue ke parkiran, ikutan panik juga. Hohoho. What a good friends they are!

Gue sempet telpon Pappoo, dia malah marah-marah. Daripada gue senewen, mending gue matiin aja telponnya. Maaf ya, Poo! Setelah mendinginkan mesinnya beberapa saat, baru gue berani ninggalin mobil lagi. Udah titip pesen juga sama mas-mas penjaga parkiran, kalo sampe nyala lagi, tolong panggil gue. Huhuhuhu. Serem gila. Besok rencananya gue mau ke bengkel, copotin tuh remote otomatis. Biar ngga pikin gue stress! Kacrut banget deh pokoknya. 

hwaduh, 
coffee.stains 

November 13, 2008

Tetap bersyukur.

Walaupun ngga masuk 3 besar, tapi tetep bangga.

Walaupun udah lama mengenal dunia advertising, tapi gue baru aja terjun secara langsung ke dunia yang menarik ini. Tadinya cuma bisa liat dan denger pengalaman papa dan adik gue aja, yang emang udah lebih dulu nyebur. Dari empat bulan pertama ini, gue seneng banget karena bisa dapet kesempatan buat ikutan satu event yang namanya daun muda award. Sebuah kompetisi di dunia advertising untuk praktisi yang usianya di bawah 30 taun.

Dari 61 pasang yang mendaftar, terseleksilah 9 pasang yang akan maju ke tahap final. Dan gue termasuk salah satu di dalamnya. Ini adalah suatu hal yang baru. Kasarnya, gue yang baru belajar jalan, tiba-tiba disuruh lari. Walopun tersandung dan kadang terseok-seok, tapi akhirnya gue bisa jadi finalis juga. Pengalaman yang berharga banget buat gue. Apalagi ada temen-temen yang selalu mendukung gue (tentunya dengan caranya masing-masing)...Memberi gue semangat untuk ngga pernah putus asa. Makasih ya, semuaaaaa...!!!

Masih akan ada tahun depan. Secara gue masih muda koq. Hahahahahahaha.

Udah ah, cape ketawa-tawa. Sekarang cuma pengen tidurrrrr. Secara dari kemarin juga ngga tidur. Tadi pun cuma sempet tidur 3 jam sebelum akhirnya dikejar-kejar lagi disuruh ke Senayan City.

good night,
coffee.stains

November 12, 2008

Sepet

Mata udah sepet.

Udah jam 01.27 pagi hari. Boleh dibilang gue baru mulai ngacak-ngacak isi kepala. Gue abis ngetik beberapa copy buat dipresent besok pagi. Rasanya mata gue udah beraaaaaaaaat banget. Padahal masih ada banyak hal yang harus dilakuin. Mau nyerah tapi udah nanggung. Ini adalah masa-masa yang paling berat. Pengen cepet-cepet besok. Biar cepet kelar. Trus mo tidur. Eh, tapi bisa ngga ya???

Hiks,
coffee.stains

Count down...

Now let the count down began...

3...2...1...

Haishhhh...Suasana mulai mencekam, gue mulai merasa deg-degan...Ha! Doain yaaaaa...

Mulai lemes,
coffee.stains

November 11, 2008

Don't hold back!

Sudah saatnya menatap ke depan.

Lupakan saja masa lalu. Mungkin itu cara yang paling ampuh. Bagaimanapun, kami harus mulai menatap masa depan. Mungkin kemarin saat yang pahit. Sulit untuk dilupakan. Tapi mungkin itulah yang membuat kami tidak bergerak maju. 

Semalam saya tiba-tiba terhenyak karena pemikiran itu. Mungkinkah itu sebuah jalan? Walaupun beban itu harus kami pikul berdua, tapi mungkin itu merupakan jalan yang terbaik. Sudah saatnya kami membiarkan mereka tertawa di atas penderitaan kami. Tapi tawa itu akan segera berakhir. Mungkin. Entah kapan. Yang saya tahu, ketidakjujuran akan berakhir dalam kenestapaan. Semoga keadilan berpihak pada kami.

menutup lembaran lama,
coffee.stains

November 10, 2008

Please, STOP!

I'm so tired of this never ending problems.

It was started last April. Everything went fine. Just perfectly fine. Until I ruined everything and now it's completely hell! I might did something wrong, but I had my lesson, a hard time. But those two guys, I can't tell you who, start driving me crazy. Unfortunately it's not only me. I let down some of my beloved too. I don't know when will it be over. All I know is this damn madness tickles my heart. I want to blow up. I want to disappear. I really want to kick those bastards. Oh wait! I guess it's not even enough.

Would you betray the one that had helped you? Even when you know that they have nothing and they willing to give everything they have to help you? To put things back to where they were? And now, when everything goes wrong, you just walk away. Washed your hand clean. Tell me, would you be that kind of person? 

That's what happened. I want to scream, I want to disappear, I want to kill them. If only I could. Unfortunately I couldn't. I don't have the power to.

hoping for a white light,
coffee.stains

November 09, 2008

What's on their mind...

Why is it always about the look?

This was inspired by one night where four man and two women are sitting together in one table. It was cold. It was literally cold by the weather and also at someone's heart. That night was full with people. Less people she knew by heart. And here's the story began...

All day long, and it wasn't a pleasant day at all. The woman felt really strange. Like being a stranger by the day, even between her beloved. She turned out to be so cold and moody. A long journey used to be fun. But at that time, she wanted to go home. Feeling unwanted. Until the night come, it was the worst night ever.

They stopped by a cool place. Very warm and cozy place, but her heart wasn't there. Her mood was out for a while, maybe looking for fresh air. She sat there with another woman and four men. The other woman is pretty, thin, just like a model. Well in fact she was. This woman is just ordinary, chubby and unattractive. It's obvious that the four men was trying too hard to have this attractive woman's attention. Trying hard to look funny and making conversations with her. While the unattractive woman was ignored. Or maybe they don't even realized that she's existed. She was rejected. Finally she decided to moved to another empty square table, sitting alone, feeling cold, trying hard to hold her tears to fall down. Was it always like that? Was she not good enough to be seen? Was she really that bad? Or it was them? 

It is sad. Knowing how people, or should I say, WE often look at people only by their appearances. Trying to look funny or good only to impress a beautiful young lady or a handsome guy? Not being ourselves to have someone else's attention? It's a pity way of thinking. Do we ever think, that maybe we could have hurt somebody else's feeling? Making them feel not good enough that you don't want to talk to them? They feel rejected, unwanted, mad, ashamed for being who they are. 

That is disgusting. We should really try to change our minds. We should really try to turn around and see, if there's anybody else there who needs us. We should learn to respect others. If we don't want to be treated that way, then don't treat others like you don't want to be treated.

mad at them,
coffee.stains

Labels:

November 07, 2008

sok jaim...

Pertemuan pertama, sok jaim.

Panjangnya hari ini. Tadi ada review sedikit. Tapi lumayan lancar koq. Trus bisa pulang on time. Tapi bukannya pulang malah jalan2. (Maap ya, Bu Wasabi! Jadinya diriku ngga latihan koor) Awalnya pengen ke PP. Karena si Poo di sana. Tapi pikir2 males juga ah. Hehehe. Secara daerahnya juga 3 in 1. Abis itu Ucu juga ngajakin ke Senayan. Akhirnya jadilah ke PS. Sama Ucu dan Pilon. Ternyata dalam perjalanan, Blossom telpon. Mau nebeng pulang balik. Yaudah. Akhirnya semua berkumpul di PS. Termasuk si Kakang Bletak.

Setelah makan dan nemenin Blossom beli buku di Kinokuniya, akhirnya gue telepon si Kang Bletak itu. Janjian di Starbucks. Anaknya baik, tapi ngga banyak ngomong sih. Secara kalo online, bawelnya minta ampun. Ckckckck! Mungkin karena gue sama temen2 gue kali ya!?!? Makanya dia jadi sok jaim begitu (Ngaku lo!). Untuk itulah saya ingin minta maaf (Maaf ya!). Hehehe. Ketemuannya malah jadi beramai-ramai. Untung dia ngga grogi2 amat. Dia bisa menempatkan dirinya dengan baik ditengah orang-orang yang masih terbilang asing. Tapi lumayan kan lo, bisa cuci mata. Huehue. Pisss! Ya udah. Abis itu, balik deh...

Oh ya. Gue mo minta maaf juga deh sama si Blossom. Gue lupa kalo hari Sabtu dia masih harus kerja. Gue bener2 ngga inget. Abis dia ngga bilang juga sih. Baru di jalan pulang dia bilang "besok kan gue masih kerja, Tha!" Hahahaha. Maaf lho jadi nemenin gue pulang malem. Ya, kalo gue sih enak besok libur (Malahan rencananya mau ke Bandung ama keluarga), bisa bangun siang (Eh! Ngga bisa juga deh. Kan mo ke Bandung! Hiks..) Maap ya, Blossom!! Untuk menebus rasa bersalahku, kuantarkan dia sampai depan pintu gerbang rumahnya. Hehehe. Pisss!!! 

pura-pura jaim sekaligus merasa bersalah karena kabur dari latihan koor,
coffee.stains

Tahun yang berat...

Tahun ini penuh cobaan.

Huwaaaaaaaaa...Gila! Tahun ini bener-bener penuh cobaan berat. Entah apa yang terjadi. Maunya cepet melalui cobaan ini. Rasanya tersiksa. Kasian otak gue, tersiksa mikirin semuanya. Mungkin gue salah, mungkin yang lain juga salah. Kadang-kadang mau marah karena merasa Tuhan ngga sayang gue lagi. Tapi gue yakin itu cuma perasaan aja. Karena gue tau, Dia ngga akan pernah meninggalkan anak-Nya yang percaya pada-Nya. 

Cuma satu pertanyaan: sampai kapan?

bingung,
coffee.stains

November 05, 2008

Tempe, Gula, Kecap

Aku adalah tempe, gula dan kecap.

Tiap liat tempe, gula, kecap, semua inget gue...Padahal nama gue nodakopi! Apa cobaa??

Hari ini aja gue dibawain oleh-oleh gula - dalam kemasannya yang sangat menggemaskan dari Indo Japan Expo. Trimakasih lho!!!! Huh (sinis mode on) soalnya agak BT gara-gara ngga bisa ikutan juga. Wekekeke.

Yaudah deh gitu,
coffee.stains

Sempurna...

Anggaplah dirinya sempurna.

Ini cuma mungkin lho ya! It's just in my opinion. Mungkin kalau kita melihat sosok pasangan kita sebagai seorang yang sempurna, tidak akan ada keinginan untuk selingkuh atau bahkan berpisah. Pikiran ini datang waktu aku ngobrol sama teman lamaku. Waktu itu, aku merasa dia sangat beruntung mendapatkan laki-laki yang serba lebih. Tapi saat kupikir ulang, aku harus bisa merasa puas dengan dia yang sekarang bersamaku. Dia yang selalu mengerti aku. Selalu bisa mengalah saat aku tak ingin mengalah. 

Pikirkan dirinya sambil tersenyum. Bayangkan dia yang paling mengerti kamu. Dia tahu seluk beluk kamu. Itu yang terjadi denganku. Aku merasa, saat aku menjadikan dia yang paling sempurna, aku tidak menginginkan yang lain. Mudah-mudahan akan terus seperti itu.

menjaga kesempurnaan,
coffee.stains

November 04, 2008

Di Kop?? Enak juga

Ternyata di kop enak jugaaaa!

Gara-gara udah beberapa hari ini ngga enak badan, akhirnya malem ini abis pulang kantor trus dikop ama nyokap plus dikerikin (tapi gue ga tahan dikerikin. Geli!) Hehehe. Pada tau ngga kop itu apa? Ya, gue agak bingung juga sih sama prosesnya. Pokoknya koin dibungkus pake tissue atau kertas, dibakar, trus ditutup pake gelas kaca. Nah, nanti badan lo bakaran ketarik. Kop ini gunanya buat ngeluarin angin dari badan lo. Hehehe..Enak!!

Mudah-mudahan abis ini badan gue jadi lebih enak. Bakalan addicted to KOP ga ya? Huauhauhaa. Kopi kaliiii!!!

jadi seneng dikop,
coffee.stains

Needs for refreshing...

I think I need refreshing.

Dufan, Seaworld, Pantai, Bogor, Puncak, Bandung, Bali.

Wherever. I need my refreshing time. 


Wanna be far from here,
coffee.stains

Masih berliku...

Jalanku dengannya masih terus berliku. Entah dimana ujungnya.

Kadang-kadang stress kalo mikirin masalah yang ngga ada habisnya. Tapi gimanapun juga, inilah hidup. Mungkin udah ada jalannya masing-masing. Entah aku lagi dalam tahap penyangkalan diri atau bagaimana. Kadang aku ingin sekali menangisi hidupku. Tapi aku tau, aku tidak boleh. 

Beberapa malam yang lalu aku sempat tidak bisa tidur. Dalam bayanganku, terus tergambar percobaan yang bertubi-tubi. Seperti yang pernah aku katakan, masalah ini bukan berasal dari dalam diri kami. Faktor luar lah yang bermain-main dengan keadaan kami. Tapi aku tak pernah putus berdoa. Aku sungguh berharap doa ku ini akan didengar. Entah sampai kapan aku harus bertahan, berpura-pura tabah menghadapi semua ini.

sedih,
coffee.stains

November 01, 2008

Daun Muda

Akhirnya kerja keras seminggu terbayar, namun belum lunas.

Hai...Kalo ada yang tau gue sempet tepar gara2 seminggu (kapan tau) bekerja ekstra keras buat ngerjain materi daun muda. Sebenernya gue sendiri ngga terlalu antusias bisa menjadi finalis, tapi puji Tuhan, ternyata gue dan NOS masuk menjadi finalis daun muda. Dari 61 pasangan, terpilihlah 9 pasang. Dan ternyata salah satunya adalah kami. Unbelievable. Mudah-mudahan, usaha kami ngga berhenti sampai di sini. Gue pribadi bakalan berusaha semaksimal mungkin, secara gue bisa dibilang baru...Masih anget. Sedangkan kalo gue boleh yakin, pasangan lainnya pasti lebih berpengalaman dibandingkan dengan gue pribadi. But amazingly, there are so many friends have faith in me. They give me spirit. They give me hopes. Gue ngga mau muluk-muluk. Menjadi finalis aja udah merupakan satu kebanggaan dan kesenangan tersendiri. Mengingat gue adalah pendatang baru di dunia baru ini.

still trying hard,
coffee.stains