October 26, 2009

Perasaan dan Penilaian.

Setiap orang punya perasaan terpendam.

Sebagai manusia, siapapun - termasuk aku dan kalian, pasti memiliki perasaan yang terkadang tidak bisa diungkapkan. Tuntutan yang datang dari sekitar kita kadang membuat kita tidak bisa menyatakan perasaan yang sebenarnya. Entah itu karena kita tidak ingin menyakiti perasaan orang lain atau sekedar malas berdebat panjang lebar.

Yang paling sulit adalah menghadapi orang tua. Apalagi kalau Anda adalah orang yang diandalkan oleh orang tua. Sekecil apapun tuntutan mereka, pasti ada yang membuat perasaan menjadi jengkel. Percaya atau tidak, aku mengalami hal tersebut. Kesalahan atau salah memilih kata (atau bahkan intonasi bicara) bisa langsung diungkit dan menjadi masalah besar yang akhirnya berujung diam-diaman selama sekian waktu. Menyebalkan memang! Kalau mau dijawab salah. Ngga dijawab, kita juga yang sebal.

Kadang aku berpikir, tidak pernahkah mereka berkaca dan introspeksi: "APA SAYA JUGA PERNAH SEPERTI ITU." Tapi jelas, ada satu pesan yang aku pelajari di sini, yaitu PALING GAMPANG MENYALAHKAN DAN MENILAI BURUK (khususnya) ORANG LAIN. Tapi kita sendiri paling susah melihat dan berkaca serta mengingat seperti apa pribadi kita. Itu yang aku dapat!

Tidak menilai orang lain adalah hal tersulit untuk dilakukan. Kadang, saat orang menilai seseorang dari sisi buruknya, aku berusaha untuk mencari sisi baiknya terlebih dahulu. Sebisa mungkin aku mencoba untuk tidak menilai orang lain dari fisik atau tampaknya saja. Dengan demikian, lebih mudah untuk aku meminimalisir penilaianku terhadap seseorang. Mudah-mudahan tindakanku yang satu itu benar adanya. Aku juga tidak mau penilaianku disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sebelum menilai orang lain, mari kita berkaca dan mencoba introspeksi diri sendiri. Karena tidak ada seorangpun yang sempurna di dunia.

Merasa aneh karena sudah lama tidak menulis,
coffee.stains

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home