October 18, 2008

Sing to me

Everybody sings...

Hari ini aku merayakan ulang tahun yang ke-24. Udah ada versi pertama. Dimana Andre dateng ke rumah membawa kejutan sederhana nan indah.

Dari pagi, sms berdatangan. Mengucapkan dan mendoakan aku. Terima kasih semua. Aku sayang kalian semua. Hari ini juga aku jalan sama sahabatku, Hilda. Kami ke Plangi menjemput sepatuku dari si Dira a.k.a Bulan. Special Thanks to Dira. Hari ini aku bisa memakai sepatu lucu itu. Sepatunya nyaman lho, Dir! I love it. Thank you for making it happen. Sempet makan siang juga di Roof Top Plangi, di Radja Kecil bersama Hilda, Sasa dan Ronald. Sayang Ucu dan Bede ngga bisa gabung.

Setelah muter-muter di sekitar Plangi, akhirnya aku dan Hilda pulang. Bukan langsung pulang sih. Tapi sempat mampir dulu ke Lippo. Abis itu baru pulang deh.

Waktu sampe rumah, papa nanyain aku mau makan dimana. Tadinya diajakin ke Satoo atau ke Samudra suki di Mulia. Tapi aku nolak. Aku ngajak papa ke Benton Junction aja. Aku mau ngajak teman-temanku ngumpul. Aku sms anak-anak. Tapi ternyata ngga sesuai dengan harapanku, yang dateng bisa dibilang sedikit. Terima kasih mudikaku tersayang (Gitta, Gaby, Riri, Lala+Arie, Sissy+Esaf) karena udah bisa memenuhi undanganku. Yang bikin aku sedih adalah sahabat-sahabat SMA-ku ngga ada yang datang dan ngga ada yang ngucapin Selamat ulang tahun. Cuma Kris sama Citra aja. Sedih banget. Yoan bilangnya mau dateng, tapi akhirnya ngga dateng juga. Sampe akhirnya, gue udah sedih banget dan akhirnya mutusin buat pulang aja, tidur. Ngantuk! Lagipula, mama dan papa juga udah ngajakin aku pulang. Aku sempet sms Andre juga, ngungkapin kekecewaan aku terhadap mereka. Andre hanya berusaha menenangkan aku. Mungkin mereka sedang sibuk. Begitu katanya.

Di mobil aku sempat membuka dua hadiah dari sahabat-sahabatku. Recto Verso dari Gitta dan sebuah CD Bossa dari Sissy. Menakjubkan!

Sesampainya di rumah, aku cuci muka, cuci kaki. Trus dipanggil papa buat goggling sebentar nyari souvenir. Setelah beberapa waktu, aku lalu memutuskan buat tidur. Waktu turun ke kamar, di bawah udah gelap banget. Tapi aku melihat ada bayangan lilin di ruang tamu. Pura-pura ngga peduli, aku langsung masuk ke kamar dan mataku kontan berkaca-kaca. Rasanya aku tau apa yang terjadi.

Ngga lama, mama mengetuk pintu kamarku. Waktu aku keluar, sahabat-sahabat SMA-ku sudah duduk di ruang tamu. Air mataku pecah seketika melihat ulah mereka. Mereka langsung memelukku. Di sana ada Yoan, Fetty+Arief, Firman dan Citra. Dengan kue yang lilinnya masih terus terbakar habis. Angka 2 dan 4 tertancap diatasnya. Aku masih terisak. Bahagia. Lalu kami ngobrol-ngobrol sebentar sampai sekitar 00.30. Di sela itu, kami sempat juga membalas Andre. Ngerjain Andre balik.  

Dua kejutan dalam satu hari. Menyenangkan! Tapi mereka menyiksaku seharian. 

masih ngga bisa percaya,
coffee.stains



0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home