February 25, 2009

Air mata.

Ada sedikit rasa sakit diiringi beberapa isak tangis di malam hari.

Benarkah tak ada artinya saat seseorang rela menyakiti kekasih hatinya hanya untuk meredam dan menjaga perasaan orang lain yang sudah lebih lama mati di hatinya? Mungkin seharusnya dia tidak mengatakan ini. Perempuan itu tahu saat cinta kekasihnya tak bercela. Dia tahu laki-laki itu mencintainya dengan tulus. Mungkin di saat yang lain, laki-laki itu tidak menyadari akibat dari perbuatannya itu akan membawa rasa sakit. Berharap perempuan itu dapat menerima penjelasannya dengan senyum yang merekah dan hati yang terbuka. Sayangnya, laki-laki itu salah. Tak ada kemarahan. Hanya kekecewaan yang meninggalkan rasa sakit.

Tanpa sadar, derai air mata itu mengalir dalam kegelapan. Bahu perempuan itu mulai bergetar. Tangannya mulai terasa dingin. Dia menangis. Merasakan ada sakit yang digoreskan tipis, namun sayatannya terasa jelas sampai ke hatinya. Bukan perkara besar. Tapi pikirannya kebas, lelah menampung berbagai pertanyaan yang datang. Hanya ingin tidur. Ingin sampai ke dalam mimpi, tapi perempuan itu takut menutup matanya. Takut menemukan mimpi yang tak ingin ditemuinya. Tidak malam ini.

Sepanjang hari tadi saja sudah cukup melelahkan. Hanya satu kalimat saja. Dan itu cukup untuk menghancurkan hatinya berkeping-keping. Mungkin belum parah. Tapi cukup untuk membuatnya mengerti bahwa tidak ada kesempurnaan dalam kehidupan. Harus ada pengorbanan untuk dapat merasakan atau memiliki kebahagiaan itu. Mengapa jiwanya terusik?

Perempuan itu hanya bisa berharap agar rasa sakit itu terbawa pergi oleh air mata yang telah menyisakan sedikit ruang lega di hatinya. Dan dia tahu, laki-laki itu tidak pernah dengan sengaja rela menyakiti hatinya. Hanya itu yang bisa membuatnya bertahan dan tak pernah berhenti mencintainya. Masih dengan tulus, namun dengan sedikit rasa lain, rasa sakit.

Cerita tentang air mata,
coffee.stains

February 23, 2009

Not that easy.

Why is it so hard to keep it simple?

I don't know why, but this is bugging me though. My period is so suck! I mean, why can't I be just the original me? (Why does it sound like fried chicken, eh?) I keep dragging myself to bad mood mode. Even when my brain told me not to be so hard on everyone, I am not listening to it. Oh no! I even put my cellphones off to stay away from troubles I may cause. Crazy!

Oh, I am a magnet to troubles. No doubt about it. Not now.

stay out of troubles,
coffee.stains

Diserang.

Hari ini banyak serangan yang terjadi.

Diam melanda. Hari ketiga penyakit wanita mulai mengusik hariku. Gejalanya mirip dengan hari Jumat lalu. Tiba-tiba males ngomong dan jadi bete. Bodoh banget deh! Hehe. Kenapa harus terjadi demikian rupa?

Hari ini, serangan datang waktu makan siang. Hehe. Payah. Abis itu balik kantor jadi ngantuk, maunya tidur gitu. Parah! Ngga tau lagi mau ngapain, mau sms-an males, mau ini itu jadi males semua. Untung kerjaan udah dibikin dari tadi pagi. Jadi tinggal nungguin revisi aja (Kalo ada. Mudah-mudahan ngga ada.)

Pengen cepet-cepet malem terus tidur. Abis ini diserang apaan lagi ya? Bad mood udah, ngantuk udah, males udah, apa lagi dong??

Males mikir,
coffee.stains

February 20, 2009

Tricks.

Tell me if you know the trick to make yourself useful.

I've been having a reckless day. If a friend had clouds hanging on her head yesterday, today is my turn. I got clouds all over my head, surviving in the corner of my thoughts. Shoot!

Another unfriendly thoughts been jerking around my head. I am useless. I cannot make myself heard. I cannot make myself believe that I am really something. These kinds of thoughts will definitely drown me to the bottom. I have to find away to run from those things.

Today has been a tricky day to me. Too many tricks. Just too many bullshit. This and that. I don't really know what I'm thinking about. Blame me! I don't care. Don't bother, cause I don't even know what I'm bitching about. I just don't have the balance inside me now. Just go away, for a while now.

But stay close to me. I need somebody to stop me from being lost.

doesn't need more tricks,
coffee.stains

February 19, 2009

Kebaikan.

Kebaikan adalah melakukan sesuatu yang baik.

Bukan maksudnya terlalu baik ya. Tapi hari ini Saya cukup senang. Bukan sesuatu yang besar. Tapi perasaan luar biasa ini justru berasal dari hal sepele yang sangat kecil. Bahkan tidak jarang terlupakan. Saya bersyukur untuk hari ini.

Hari ini Saya berjanji pada diri sendiri untuk menulis ini dan berbagi. Tadi pagi saat berangkat ke kantor, karena di tol macetnya dari Puri, makanya Saya memutuskan untuk melewati jalur Puri - Tomang - Kantor. Tidak lebih baik sih. Tapi sesuatu membuat Saya bersyukur untuk memutuskan mengambil jalur diluar keseharian Saya itu.

Sebelum sampai di daerah Slipi, Saya melihat seorang Bapak separuh baya yang ingin menyebrang jalan. Beliau terlihat sedikit canggung. Berhubung jalanan tidak begitu ramai, Saya injak pedal rem mobil Saya. Waktu Saya melihat ekspresi Bapak itu, Saya sangat senang. What a great feeling it was. Dia melambaikan tangan dengan wajah tersenyum yang menenangkan. Dia mengucapkan terima kasih lewat ekspresinya itu.

Lihat betapa hal kecil seperti itu bisa membuat suasana hati kita berubah. Perasaan kesal Saya selama di jalan (karena macet) seketika saja digantikan dengan perasaan damai dan penuh syukur. Saya sempat lupa hendak menuliskan ini dan berbagi dengan teman-teman. Sampai malam hari ini, Saya membuka account facebook dan mendapatkan wall dari seorang teman di masa kuliah. Ayu namanya. Dia mengucapkan terima kasih karena telah memberikan sedikit warna di harinya yang kelabu. Ternyata dia membuka blog saya di blogger dan membaca beberapa posting-an yang sudah lama. Di sana Saya sempat mengucapkan selamat ulang tahun untuk Ayu. Dan dia merasa terhibur karenanya. Padahal itu sudah berlalu lama sekali. Hal kecil lain yang membuat Saya merasa senang karena bisa melakukan hal baik bagi orang lain, walaupun kecil dan mungkin tidak berarti di mata orang lain. Rupanya tulisan Ayu juga seperti peringatan bagu Saya untuk membagikan ini kepada semua orang. Sungguh menyenangkan.

berseri-seri,
coffee.stains


February 13, 2009

Sukses.

Sukses adalah sebuah proses.

Seperti yang Saya tulis di atas. Sukses adalah sebuah proses. Bahkan mungkin proses yang teramat panjang. Atau jangan-jangan kita harus jatuh beberapa kali sampai kita berhasil menemukan sukses itu sendiri atau kunci untuk menjadi sukses.

Kesuksesan itu tidak datang - seperti halnya jatuh dari langit - begitu saja. Mungkin ada orang yang menganggap dirinya sukses karena hibahan dari kelimpahan orang tuanya. Tapi apakah iya itu sukses? Menurut Saya, itu bukan sukses. Itu hanya topeng rekayasa dari sukses. Sekali mereka merasa aman dan berhenti berusaha, sukses itu akan berhenti bersama dengan mereka. Tetapi lain halnya jika mereka bisa mempertahankan kesuksesan itu dengan lebih lagi. Bisa jadi kesuksesan tersebut bertambah besar.

  1. Kesuksesan berawal dari diri kita sendiri. Bukan dari luar. Jangan mengharapkan orang bekerja untuk kesuksesan kita. Mana ada?
  2. Kesuksesan merupakan perjalanan panjang. Berawal dari niat dan disiplin yang tinggi.
  3. Kesuksesan tanpa kegagalan adalah tidak mungkin.
  4. Kegigihan dan dedikasi yang tinggi adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan.
  5. Kesuksesan tidak datang dengan sendirinya. Kita perlu menempuh perjalanan yang mendaki, melandai, bahkan menukik tajam untuk akhirnya bisa naik lagi.
  6. Terus menerus berusaha, dan tidak berhenti belajar saat berhasil merupakan sebuah bentuk dari kesuksesan.
  7. Berani mengambil keputusan dalam menjalani hidup adalah awal dari sebuah kesuksesan.
  8. Kesuksesan tidak ditandai oleh kaya atau miskin hidup seseorang. Tetapi oleh usaha yang telah dikerjakan selama hidup. Saat seseorang merasa bahagia, dan bisa membahagiakan orang lain, dia telah meraih kesuksesannya.
Mungkin masih banyak lagi hal yang bisa mencerminkan kesuksesan. Kalau teman-teman mau berbagi, Saya akan sangat senang. Mungkin punya pengalaman dengan hidup Kamu?


February 11, 2009

Tetap terjaga...

Sudah lama aku tidak terjaga hingga langit kembali berwarna.

Kemarin, aku mengawali hariku yang biasa saja. Pergi ke kantor dan menghadapi deadline yang lumayan bikin pusing. Malam sebelumnya juga sama, hanya saja Aku berhasil kembali ke rumah saat malam masih kelam.

Kupikir aku akan bisa pulang atau tadinya mau nebeng di tempat kos seorang teman. Nyatanya, aku juga tidak beranjak dari ruang kerjaku. Bersama empat orang teman lainnya, sampai akhirnya menjadi tiga orang tersisa hingga pagi menjelang.

Aku baru meninggalkan kantor saat matahari mulai bersinar. Sekitar pukul 6 kalau tidak salah. Berusaha untuk tetap terjaga, aku memacu si biru di jalanan yang lumayan masih lapang. Untung saja jalanan bersahabat. Di arah pulang, tol ke Jakarta padat dengan mobil-mobil yang berangkat ke kantor, sedangkan Aku malah memacu mobilku, tak sabar untuk sampai ke rumah dan menjamah kasurku yang semalam tak tersentuh.

Sekarang jam 1 siang. Tadi aku bangun jam 12. Tapi, masih mau tidur lagi. Sayangnya tidak bisa.

Berharap bisa tidur lagi,
coffee.stains

February 02, 2009

Magic Blue Pill

Udah lama ngga nulis.

Belakangan ini lagi lack of kesibukan nih. Hehe. Sampe bingung mau ngapain. Baru awal bulan, duit udah mau abis. Whuaaaaa...!!! Trus di akhir minggu kemarin baru mulai ada kerjaan lagi, sekarang lagi bingung mau ngegali ide dari mana. Hehe. Oh, tolonglah aku. Belum lagi, produknya kali ini agak out of control. It's the magic blue pill, if you know what I mean. Jadi makin ribet aja. Ada yang mau jadi suka relawan untuk mencoba? Atau kalo yang udah experienced, mungkin mau berbagi pengalaman, supaya gue lebih dimudahkan dalam mencari ide? Hehehe.

Naughty,
coffee.stains